Jumlah pelajar yang terinfeksi penyakit HIV-AIDS, terus bertambah. Data yang dihimpun Prosalina FM, mulai Januari hingga 30 April tahun ini, sedikitnya ada 10 pelajar tercatat menjalani pengobatan di klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) RSD dr. Soebandi Jember, mereka positif mengidap penyakit HIV-AIDS.
Dokter klinik VCT RSD dr. Soebandi Jember, dokter Yustina Evi Tiyaswati mengaku prihatin dengan perilaku bebas pelajar, sehingga tertular penyakit yang menggerogoti kekebalan tubuh tersebut. Setiap tahun jumlah penderita HIV-AIDS terus bertambah. Dokter Evi menjelaskan, HIV-AIDS hanya bisa menular karena melakukan hubungan seks bebas dan penggunaan narkoba jarum suntik.
Selama tahun 2004 hingga Oktober 2013 sudah ada 15 orang pelajar dan 3 orang mahasiswa terinfeksi HIV-AIDS. Pelajar terjangkit HIV-AIDS pertama kali ditemukan tahun 2006 sebanyak 2 orang. Disusul tahun 2007, tahun 2008, dan 2010 masing-masing satu orang. Kemudian tahun 2009 tiga orang pelajar dan mahasiswa, serta tahun 2012 dan 2013 masing-masing ditemukan lima orang pelajar tertular HIV-AIDS.
Sementara selama 10 tahun terakhir tercatat 49 balita pengidap HIV-AIDS tertular orang tuanya. (Hafit-Ida)