Meski harga tembakau diprediksi bagus, namun produksi tembakau di Kabupaten Jember tahun ini justru turun. Turunnya produksi tembakau ini karena petani kurang berminat menanam tembakau. Menurut pengusaha tembakau asal Sukowono Muhammad Law Song Cay, tahun ini, prediksi cuaca BMKG kemarau lebih panjang dari tahun sebelumnya. Musim penghujan diperkirakan Oktober mendatang. Kondisi cuaca seperti ini sebenarnya sangat cocok untuk menanam tembakau. Karena musim kemarau panjang akan menghasilkan tembakau dengan kualitas tinggi dan harganya semakin mahal.
Namun petani kurang berminat menanam tembakau, karena masih trauma dengan kerugian tahun lalu. Minimnya minat petani juga dipicu kasus penutupan pabrik rokok SKT HM Sampurna bulan lalu. Song Cay mengaku terus mengajurkan kepada petani agar tetap tanam tembakau, karena diperkirakan meraup untung yang banyak
Sementara petani asal Mayang, Pak Sunarmi menjelaskan, saat ini petani Mayang, lebih tertarik menanam padi. Mereka takut merugi, seperti musim tanam tembakau tahun lalu. Karena kualitas tembakau, sangat ditentukan oleh faktor cuaca. Meski pemerintah memberikan menyampaikan informasi, tahun ini musim kemarau relatif lebih panjang, namun petani tetap enggan menanam tembakau. Hafid