Meski hampir semua fraksi di DPRD Jember mengapresiasi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang mencapai Rp 48 miliar, namun mereka tetap mengkritisi penyelesaian stadion Jember Sport Garden (JSG), mahalnya biaya pendidikan, serta layanan kesehatan yang belum optimal.
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, Mohammad Hafidzi menyatakan, fraksinya akan terus mencermati Raperda Perubahan APBD 2014, sehingga bisa benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat. FKB meminta penyelesaian pembangunan Jember Sport Garden sesuai dengan koridor hukum dan prioritas perbaikan jalan yang rusak, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan. Pemkab juga diminta mencari solusi dalam penataan PKL disekitar Pasar Tanjung.
Hal senada disampaikan fraksi PKS melalui juru bicaranya, dokter Yuli Priyanto. Dokter Yuli meminta Pemkab serius menjalankan proyek Jember Sport Garden, karena alokasi anggarannya cukup besar. Jangan sampai terjadi ketidakmampuan penyerapan anggaran karena lemahnya manajemen pengelolaan anggaran. Fraksi PKS juga mendorong peningkatan layanan kesehatan, dengan alokasi anggaran program BPJS kesehatan sebesar Rp 72 miliar. Sehingga tidak muncul lagi guyonan-guyonan bahwa di puskesmas hanya mampu mengobati sakit pus, kes dan mas alias pusing, keseleo dan masuk angin.
Sementara Fraksi PDI Perjuangan melalui juru bicaranya, Agus Sofyan mempertanyakan kebijakan Bupati MZA Djalal di bidang pendidikan. Fraksi PDI Perjuangan menilai biaya pendidikan di Jember sangat mahal, sehingga tidak terjangkau masyarakat miskin. (Hafit)