Ribuan orang memadati dan menonton pembongkaran septic tank, sumur tempat kotoran manusia yang dijadikan tempat pembuangan mayat anak oleh ibu kandungnya di Desa Yosorati Sumberbaru. Bahkan, karena ingin bisa melihat langsung bagaimana kondisi mayat anak yang dibunuh 2 tahun lalu itu, mereka rela berjam-jam berada di atas pepohonan sekitar lokasi pembongkaran.
Pantauan Prosalina FM, polisi yang beberapa kali menghimbau massa agar tidak memanjat pohon dan pagar gedung SMP Negeri 1 Sumberbaru, tidak mendapat perhatian. Salah seorang tim forensik dari Polres Jember, Ainur Rofik, mengumumkan agar massa menyerahkan pencarian bekas mayat korban kepada polisi dan petugas yang ada. Ia tidak ingin hanya karena ingin menyaksikan korban, warga justru menjadi korban akibat jatuh dari pohon maupun pagar.
Diberitakan sebelumnya, terbongkarnya kasus pembunuhan itu setelah adanya pengakuan adik korban berusia 10 tahun, saksi langsung pembunuhan yang dilakukan ibu kandungnya. Bahkan, saksi juga melihat dengan kasat matanya sendiri, saat ibunya membuang korban ke dalam lubang septic tank, kemudian menutupnya dengan cor semen tersebut. (Fathul)