Normalisasi Pasokan BBM, Tekan Inflasi di Jember

newsPasokan BBM di sejumlah SPBU berangsur mulai normal kembali. Namun,  antrean pembelian BBM di sejumlah SPBU masih terjadi. Sejak Rabu pagi, sudah tidak terlihat antrean panjang pembelian BBM di sejumlah SPBU di Kabupaten Jember. Namun, masih menyisakan keluhan dari sejumlah konsumen pada penjualan eceran BBM, karena harganya antara Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per botol. Bahkan, ada konsumen yang memasang status “BBM lancar, namun harga BBM Rp 10 ribu per botol”.

Menurut operator SPBU Pakusari, Budi Susilo, mulai hari ini pasokan BBM di SPBU Pakusari kembali seperti semula. Pertamina sudah mengirimkan pasokan BBM 100 persen sesuai pesanan, yakni premium 16 ribu liter dan solar 8 ribu liter. Hal ini sesuai rapat evaluasi Tim Pengendali Inflasi Daerah, TPID di kantor Bank Indonesia wilayah Jember.

Sedangkan Menurut  Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember, Dwi Suslamanto, sesuai laporan Hiswana Migas, pasokan BBM normal kembali. Namun, TPID harus tetap memantau isu BBM,  sehingga isu BBM tidak akan mempengaruhi kondisi pasar di Kabupaten Jember.

TPID Jember berharap isu pembatasan BBM bersubsidi tidak akan memicu angka inflasi di wilayah  eks-Karesidenan Besuki. TPID terus berkomunikasi dengan Hiswana Migas dan Pertamina, untuk mengendalikan dampak isu pengurangan pasokan BBM bersubsidi. (Hafit)

Comments are closed.