Selama 5 Tahun Terakhir, Jumlah Kematian Bayi di Jember Terus Meningkat

newsAngka kematian bayi di Jember paling banyak terjadi di Kecamatan Silo dengan lebih 100 kasus, disusul Sukowono, Kalisat, Jenggawah dan Sumberbaru.

Menurut Kepala Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Yumarlis, tingginya angka kematian bayi di tempat tersebut karena ibu hamil tidak memeriksakan kesehatannya ke posyandu, polindes, bidan atau puskesmas. Selain itu, masih banyak ibu hamil yang menggunakan jasa dukun bayi.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, memang terjadi tren kenaikan jumlah angka kematian bayi. Sejak tahun 2010 hingga 2013, jumlah bayi meninggal dunia naik dari kisaran 398 menjadi 439 kasus tiap tahunnya. Sementara untuk tahun ini hingga bulan Agustus, jumlah bayi meninggal dunia tercatat 167 kasus.

Yumarlis juga mengatakan, 48 persen bayi meninggal dunia karena gizi buruk, 15 persen karena sesak nafas, dan 15 persen karena kasus lain.

Berbeda dengan angka kematian bayi, angka kematian ibu justru terus menurun. Hal itu berkat upaya Pemkab Jember menyiapkan layanan kesehatan. (Hafit)

Comments are closed.