Kabupaten Jember menduduki peringkat tertinggi penderita penyakit lepra atau kusta dan TBC di Indonesia.
Demikian diungkapkan mantan direktur RSUD Balung, dokter Murod, di sela-sela penyampaian aspirasi penolakan Undang-Undang Pilkada tidak langsung, Kamis pagi. Ia menjelaskan, tingginya angka penyakit lepra dan TBC ini, menjadi salah indikator layanan kesehatan masyarakat Jember belum optimal.
Sebenarnya, penyakit lepra dan TBC adalah penyakit lama yang disebabkan oleh kondisi hidup dalam suasana kumuh dan miskin. Hal ini juga menunjukkan layanan kesehatan dasar di puskesmas, buruk. Padahal, fasilitas kesehatan di puskesmas setiap tahun semakin meningkat. Puskesmas sudah mendapatkan fasilitas mobil dinas Toyota Inova, namun layanan kesehatan terhadap warga menurun.
Menurut dokter Murod, ketika dirinya menjabat sebagai Direktur RSUD Balung, Kabupaten Jember telah mendeklarasikan diri bebas dari penderita lepra dan TBC baru, tahun 2002 lalu. Seluruh obat untuk menangulangi penyakit kuno tersebut, disediakan gratis dari pemerintah. Namun realita di lapangan, justru tahun ini Kabupaten Jember menduduki peringkat tertinggi penderita lepra dan TBC di Indonesia.
Sementara Kepala Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Yumarlis, saat dikonfirmasi masih berada di luar kota. Ia berjanji akan mencarikan data itu, Jumat (3/10/2014) pagi. (Hafit)