Nenek dari korban pencabulan di yayasan yatim piatu di Balung, Cinderaningsih, ingin cucunya pindah sekolah karena trauma dengan perbuatan cabul gurunya.
Kepada Prosalina FM, ia mengaku bersama keluarga, nama baiknya terinjak-injak seperti tidak punya kehormatan lagi, gara-gara cucunya jadi korban cabul. Sejak terjadinya pencabulan itu, cucunya menjadi tersisih karena beberapa guru dan keluarga yayasan lebih membela guru yang cabul, daripada cucunya yang jadi korban. Oleh sebab itu, ia menegaskan jika cucunya tidak akan kembali sekolah ke yayasan tersebut.
Lebih dari itu, menurut cerita korban, korban pencabulan tidak hanya cucunya, tapi ada beberapa siswa lainnya dan terjadi sudah lama, hingga sejumlah siswa ketakutan jika bertemu berdua dengan guru tersebut.
Diberitakan Prosalina FM sebelumnya, seorang guru MTs di Desa Gumelar Balung, diduga mencabuli seorang muridnya yang tinggal di asrama yayasan yatim piatu. Korban mengaku dicabuli oleh guru PKN di sebuah kamar asrama putri, dengan cara disuruh menginjak-injak tubuh guru bernisial AM. (Fathul)