Seminar tentang rencana normalisasi jalur kereta api Jember-panarukan
Menghidupkan kembali jalur kereta api, Jember Panarukan, memiliki nilai strategis dalam pengembangan perekonomian di eks karesidenan besuki. Demikian disampaikan Pakar agrobisnis fakultas pertanian Universitas Jember, Doktor Yani Yanuar, dalam seminar pengoperasian kembali kereta api jalur Jember – Panarukan – Banyuwangi, di aula Kauje, senin siang. Menurut Yani, Kareta api memiliki keuanggulan yang lebih dari transportasi lainnya. Sebab, kereta api merupakan angkutan massal, aman, hemat energi dan ruang. Selain itu aman dan lancar karena memiliki jalan sendiri, tidak terganggu padatnya arus lalu lintas. Yang lebih penting kata dekan fakultas pertanian ini, kehadiran Kereta Api jurusan Kalisat – Panarukan ini, akan berdampak pada perekonomian wilayah yang dilalui kereta api. Sebab, distribusi barang hasil pertanian atau lainnya dari Jember-Bondowoso-Panarukan atau sebaliknya semakin lancar. Apalagi jika pembangunan pelabuhan internasional penarukan sudah selesai, maka akan bisa memperlancar eksport dan inport untuk wilayah bekarisidenan besuki. Yang pada akhirnya akan terbuka peluang kerja baru, bagi masyarakat sekitar jalur KA, stasiun. Keberadaan obek wisata dan pelajar, mahasiswa akan terbantu dengan adanya transportasi yang murah. Namun kondisi jalur saat ini, sangat memprihatinkan dan butuh dana besar, untuk mewujudkan impian tersebut. Untuk meringankan itu semua, perlu kerja sama 4 bupati di kawasan tersebut. Sementara bupati situbondo, Dadang Wigiarto mengaku sangat berkepentingan dengan dibukanya kembali jalur KA ke wilayahnya. Dia siapp bekerja sama dengan para bupati wilayah itu, karena memang butuh dukungan sekali terutama dari bupati jember. Hal ini juga akan mempercepat rintisan pembangunan penarukan kab Situbondo. Hal ini juga diharapkan menjadi penopang ekonomi indonesia. Hafid
