Universitas Jember akhirnya berhasil memecahkan rekor pembuatan kue brownies mocaf terbesar di Indonesia, versi Museum Rekor Indonesia (MURI).
Kue brownis raksasa dengan ukuran 310 cm x 310 cm x 20 cm ini, diperagakan di sepanjang jalan doubel way Universitas Jember, persembahan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Kamis siang.
Senior Manager MURI, Paulus Pangka, menyambut baik upaya pemecahan rekor ini yang menggunakan bahan lokal murni dengan bahan dasar dari tepung singkong. Rekor tersebut tercatat dalam pemecahan rekor ke 6.694. Pihaknya sangat mengapresiasi langkah ini, karena seiring dengan kebijakan presiden baru yang menginginkan kedaulatan dan ketahanan pangan di Indonesia. Karena itu, masyarakat tidak perlu minder dengan makan singkong. Sebab asil penelitian universitas jember, singkong bisa disulap menjadi makanan yang bernilai dan bergizi tinggi.
Sementara penemu tepung mocaf dari Universitas Jember, profesor doktor Subagio, menjelaskan bahan dasar brownies raksasa ini sudah tidak menggunakan bahan dasar terigu. Bahan dasarnya 100 persen sudah menggunakan tepung dari singkong. Total bahan kue yang bisa dikonsumsi 15 ribu orang ini seberat 1 ton, yang terdiri dari 325 kg tepung mocaf, 200 kg cokelat, serta 6 ribu butir telur. Pembuatannya melibatkan 9 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dengan 15 mahasiswa FTP.
Subagio menegaskan, pemecahan rekor ini untuk membuktikan bahwa singkong sangat potensial mendukung kedaulatan pangan di Indonesia. Selain itu, Universitas Jember mempunyai kemampuan besar untuk membantu pemerintah menyelesaikan persoalan pangan di Indonesia. (Hafit)