Penambahan Frekuensi Penerbangan Bandara Notohadinegoro, Terkendala Alat Navigasi Pesawat

BANDARA NOTOHADINEGORO

Bandara Notohadinegoro Jember

Penambahan frekuensi penerbangan bandara Notohadinegoro Jember, masih terkendala sarana dan prasarana dintaranya sarana navigasi bandara atau alat pandu arah pesawat. Demikian hasil temuan  Komisi C DPRD Jember, saat mendatangi Bandara Notohadinegoro, Selasa siang.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan sudah mengajukan permohonan penambahan frekuensi penerbangan hingga 2 kali dalam sehari. Hal itu dilakukan karena animo masyarakat Jember menggunakan layanan transportasi udara, bagus. Setiap kali penerbangan tiket yang terjual sudah mencapai 70 hingga 85 persen.

Menurut Sekretaris Komisi C, Tatin Indrayani, dilihat dari jumlah penumpang sebenarnya masih memungkinkan untuk ditambah 1 kali rute lagi. Atau juga bisa menambah rute baru tidak hanya Jember-Surabaya atau Surabaya-Jember, tapi juga Jember–Denpasar Bali. Komisi C, kata Tatin, sangat perhatian dengan pengembangan operasional Bandara Notohadinegoro. Bahkan, komisi yang membidangi pembangunan dan keuangan itu siap memback up anggaran yang dibutuhkan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang memadai.

Sementara pelaksana operasional Bandara Notohadinegoro, Edy Purnomo menjelaskan, alat navigasi yang ada sekarang masih standar minimal. Ia berharap alat tersebut nantinya bisa mendekati standar maksimal. Hal ini untuk menjamin keselamatan penerbangan. Dengan alat baru, data yang diterima pesawat terbang dapat lebih lengkap sehingga pesawat dapat lebih gampang memasuki bandara. (Hafit)

Comments are closed.