Asisten 2 Pemkab Jember, Mohammad Thamrin, menyebutkan jika Bandara Banyuwangi kehilangan 40 persen penumpang pesawat akibat beroperasinya Bandara Notohadinegoro Jember.
Data itu diperoleh berdasarkan data penumpang pesawat di Bandara Banyuwangi sebelum beroperasinya Bandara Notohadinegoro sesuai KTP adalah warga asal Kabupaten Jember. Sehingga begitu Bandara Notohadinegoro Jember beroperasi, secara otomatis 40 persen penumpang itu tidak perlu jauh-jauh ke Banyuwangi.
Dampaknya menurut Thamrin, Kabupaten Jember mengalami peningkatan ekonomi. Sektor pertanian memang menyumbang pendapatan terbesar, tetapi sektor lain dari beroperasinya Bandara Notohadinegoro juga cukup signifikan.
Thamrin menambahkan, Kabupaten Jember masih perlu perbaikan infrastruktur lainnya untuk mendorong perekonomian masyarakat. Untuk operasional Bandara Notohadinegoro, ia berharap ke depan tidak hanya melayani angkutan penumpang, melainkan juga angkutan barang sehingga keluar masuknya barang dari dan ke luar Jember bisa lebih cepat lagi. (Fathul)