Hari ini, 10 November 2014, diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sumber sejarahnya adalah pertempuran di Surabaya. Di beberapa literatur, pertempuran arek-arek Suroboyo digambarkan sebagai pertempuran pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan. Pertempuran Surabaya juga digambarkan sebagai pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Itu kira-kira sebabnya pertempuran Surabaya diangkat sebagai simbol nasional perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Pertempuran Surabaya adalah reaksi dari situasi yang dianggap sebagai penghinaan menyusul ultimatum pasukan Inggris agar pasukan Indonesia melucuti senjata dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan. Lebih baik mati berkalang tanah ketimbang harga diri diinjak-injak tentara penjajah. Begitu kira-kira yang di benak pasukan Indonesia, di benak arek-arek Suroboyo.
Martabat, kehormatan dan harga diri adalah segalanya bagi bangsa manapun di dunia. Tidak ada kedaulatan tanpa harga diri dan kehormatan. Harga diri dan kehormatan adalah nilai yang berlaku sepanjang masa, sepanjang negara bangsa berdiri. Kalau berubah, yang mengalami penyesuaian barangkali ada pada tataran konsep dan implementasinya.
Dalam konsep kekinian , martabat, harga diri dan kehormatan barangkali menyangkut kedaulatan baik secara politik maupun ekonomi, serta kesetaraan dalam hubungan internasional. Harga diri dan kehormatan, dalam konsep kekinian juga berarti perikehidupan berbangsa yang beradab.
Kehidupan berbangsa yang beradab ditandai dengan penghargaan dan menjunjung tinggi nilai, pranata dan tatakrama yang disepakati bersama, mementingkan kepentingan umum ketimbang kepentingan kelompok, apalagi kepentingan pribadi.
Begitulah, nilai dan semangat kepahlawanan adalah nilai dan semangat yang relevan selama negara bangsa ini berdiri. Nilai dan semangat menghindari perpecahan, apalagi perpecahan yang dipicu oleh syahwat kekuasaan yang oleh karena itu lantas ada pimpinan DPR tandingan, partai tandingan, dan amuk massa dalam mengekpresikan aspirasi pendapat.
Nilai dan semangat kepahlawanan adalah nilai tentang penegakan hukum dengan rasa keadilan. Sebab, pertempuran Surabaya, siapapun sepakat melihatnya sebagai pertempuran yang memperjuangkan keadilan. Keadilan bahwa setiap bangsa di dunia ini berhak atas kemerdekaannya.
Akhirnya, nilai dan semangat kepahlawanan adalah nilai dan semangat yang relevan hingga ini, terutama untuk memerangi setiap perilaku korup yang menggerogoti mengeroposkan sendi-sendi kehidupan berbangsa. Selamat hari pahlawan.
(Aga)