Perubahan awan diharapkan selalu diperhatikan oleh warga.
Sejak hujan pertama awal Oktober lalu, belasan desa pada enam kecamatan Jember Utara diterjang angin puting beliung.
Tercatat ratusan rumah rusak berat ,ringan, dan ratusan pohon tumbang. Delapan desa diantaranya Desa Gunung Malang dan Rowosari Kecamatan Sumberjambe, Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk, Desa Suco dan Desa Taman Sari Kecamatan Mumbulsari, Desa Mrawan Mayang, Kelurahan Jember Lor Patrang, serta 5 desa di Kecamatan Sukowono.
Menurut Koordinator Relawan Penanggulangan Bencana Jember Disaster Response, A Lukman Hakim, untuk menghadapi bencana puting beliung pihaknya sudah mengaktifkan pos-pos relawan badan penanggulangan bencana di kawasan terdampak. Angin puting beliung tidak bisa diprediksi, namun hanya bisa dilihat tanda-tandanya berupa awan tebal dengan batas pinggir putih yang jelas, dan ada tanda pusaran pada tengahnya. Awan ini juga ditandai dengan panas yang secara tiba-tiba gelap.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, Mahmud Rizal. Menurut Mahmud, seluruh kecamatan di Jember berpotensi terkena badai tersebut. Biasanya bencana angin puting beliung terjadi pada musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Karena itu, Mahmud Rizal menghimbau masyarakat tetap memperhatikan perubahan awan. (Hafit)
