Ratusan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jember, Senin pagi menggelar aksi demo menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.
Aliansi Mahasiswa Jember terdiri dari PMII, DPC GMNI, Komite Sentral GMNI, HMI, dan LMND. Mereka memulai aksinya dari doubel way Universitas Jember menuju bundaran DPRD. Ketua PMII Cabang Jember, Abdussalam menyatakan, kebijakan menaikkan harga BBM hanya menyengsarakan rakyat.
Hal senada disampaikan korlap aksi dari GMNI, Leksono Kunto Wibisono. Ketua GMNI Cabang Jember ini berharap, pemerintah membenahi dan melakukan transparansi tata kelola keuangan. Leksono juga meminta presiden dan menteri menghentikan pencitraan dan upaya pengalihan subsidi BBM ke sektor lain. Pengalihan subsidi BBM ke sektor lain tidak berdampak signifikan menurunkan angka kemiskinan.
Para aktivis kemudian ditemui Ketua dan Wakil Ketua DPRD Jember, Thoif zamroni dan Ayub Junaidi. Thoif mengaku sepakat agar kebijakan menaikkan harga BBM dikaji ulang, dan meneruskan aspirasi mahasiswa ke DPR RI.
Sementara Ayub Junaidi menegaskan, rencana kebijakan menaikkan harga BBM akan berdampak pada 3 sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, yakni pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Karena itu, kebijakan yang berdampak massif itu harus dikaji secara menyeluruh. Dia berharap pemerintah melakukan antisipasi dengan menyediakan anggaran yang cukup besar. (Hafit)
