Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), menggelar aksi unjuk rasa di bundaran DPRD Jember. Mereka mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM, karena dinilai menyengsarakan rakyat. Dalam aksinya, mereka membawa keranda mayat dan 2 orang berdandan seperti pocong, sebagai pertanda matinya aspirasi rakyat.
Menurut korlap aksi, Dani Setiawan, langkah Presiden Jokowi menaikkan harga BBM saat ini tidak tepat. Sebab, akan berdampak langsung pada masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah. Seharusnya pemerintah menempuh cara lain untuk menyelamatkan anggaran negara, misalnya menaikkan pajak barang mewah.
Perwakilan KAMMI ditemui Wakil Ketua DPRD Jember, dokter Yuli Priyanto, Ketua Komisi A Mashuri Hariyanto, dan anggota Komisi A lainnya, Mujiburrohman Sucipto.
Senada dengan mahasiswa, Mashuri menilai pemerintah tidak menepati janjinya saat kampanye, dengan menaikkan harga BBM bersubsidi. Sehingga tidak salah, kalau jargon salam 2 jari belakangan ini diplesetkan menjadi salam 2 ribu.
Aktivis KAMMI kemudian mengakhiri aksinya dengan pembacaan surat Yasin bersama-sama. (Hafit)