Penerima Kompensasi Kenaikan Harga BBM di Jember, Tertinggi ke-2 Nasional

HUMAS & PROKOLER UNEJ - AGUNG PURWANTO

Agung Purwanto

Tingginya warga Jember yang menjadi penerima kompensasi kenaikan harga BBM, menuai kritik. Apalagi, ternyata Kabupaten Jember menduduki peringkat tertinggi nomor 2 secara nasional.

Menurut pengamat sosial dan politik Universitas Jember, Agung Purwanto, hal ini bisa dilihat sebagai bentuk kegagalan pemerintah mengurangi angka kemiskinan. Menurut dosen teori  pembangunan dan   ilmu politik FISIP Universitas Jember ini, Jember sebagai penerima kartu terbanyak menunjukkan lemahnya pemberdayaan masyarakat dan upaya pengentasan kemiskinan.  

Kompensasi naiknya harga BBM yang diwujudkan dalam bentuk Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera, belum bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM. Banyaknya jumlah penerima kartu sakti tersebut, menunjukan masyarakat Jember masih berada dibawah garis kemiskinan. Ia mempertanyakan upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan di Jember.

Agung menambahkan, jika pemerintah berhasil melakukan program pemberdayaan masyarakat, seharusnya angka kemiskinan turun. Agung mengaku khawatir terjadi tumpang tindih antara program Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS dengan layanan Jamkesmas, Jamkesda, serta masyarakat kurang mampu yang menggunakan SPM. (Hafit)

Comments are closed.