Komisi C DPRD Jember merencanakan turun lapangan, melihat dari dekat kondisi kebun PDP Kahyangan. Tujuannya memverifikasi laporan direksi PDP Kahyangan bahwa sebagian besar tanaman tidak produktif. Ada yang bilang tanaman dan lahan produktif PDP Kahyangan tinggal separuh, sehingga untuk menghidupi dirinya saja perusahaan ini seperti nyaris kehabisan nafas.
Begitulah, kondisi PDP Kahyangan sepertinya menarik perhatian banyak pihak. Kondisinya bisa dibilang sudah sampai pada taraf SOS, perlu dan harus segera diselamatkan. Melempar pelampung sepertinya tidak cukup, karena untuk meraih pelampung saja lalu berenang ke pinggiran, perusahaan perkebunan milik daerah ini kelihatannya sudah tak sanggup. Perusahaan ini harus diangkat.
Ada yang melihat perusahaan ini baru bisa bangkit kalau digelontor modal ratusan miliar rupiah. Ada yang mengusulkan merumahkan separuh tenaga kerja disertai konsolidasi internal mulai dari jajaran direksi hingga pegawai di lapis bawah. Yang lain malah mengusulkan agar jajaran PDP Kahyangan melakukan revolusi mental.
Pendek kata, resep yang ditawarkan lumayan banyak. Kalau mau menjalankannya tinggal pilih, resep mana yang dianggap jitu dan paling masuk akal. Mau pilih peremajaan tanaman, mengganti tanaman dengan nilai ekonomi lebih menjanjikan, PHK massal, direksinya diganti, atau menyuntiknya dengan modal kerja ratusan miliar rupiah.
Kalau begitu, sekarang tinggal niat dan itikad para pemangku kepentingan. Resep sudah tersedia. Jumlahnya juga lumayan banyak. Andai tidak ada resep yang ditawarkan pun, Pemkab sejatinya bisa berbuat sesuatu untuk mengentas PDP Kahyangan dari keterpurukan. Sebab, Pemkab punya segalanya. Pemkab punya anggaran. Pemkab juga gudangnya orang pintar.
(Aga)