Meski dikabarkan sempat memanas, namun antusiasme warga Jember dalam pilkades, ternyata jauh lebih besar daripada pemilu legislatif atau pemilu presiden lalu.
Sejumlah desa yang diprediksi rawan saat pilkades, diantaranya desa Tegalrejo – Mayang, Desa Kesilir – Wuluhan, ternyata saat pelaksanaan pilkades berlangsung tertib dan lancar. Warga bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Menurut warga Desa Tegalrejo – Mayang, Sofyan, semalam sempat terjadi kericuhan karena ditengarai ada money politik. Bahkan, warga yang diduga melakukan jual beli surat suara itu, langsung di bawa ke Mapolsek Mayang.
Anggota panitia pilkades Tegalrejo, Ahmad Faisol menyatakan, pelaksanaan pilkades di Desa Tegalrejo berjalan kondusif. Warga secara bergantian menyalurkan hak suaranya melalui bilik suara yang ditentukan. Melalui pengeras suara, Faisol juga menghimbau masyarakat supaya segera menggunakan hak pilihnya, jangan sampai golput.
Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Sunarto menjelaskan, kasus money politik saat pilkades masih menjadi kewenangan panitia pilkades. Kepolisian sifatnya mengamankan setelah menerima laporan warga, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini Kabupaten Jember mengelar pesta demokrasi pilkades serentak di 59 desa. Pilkades ini diikuti 181 calon kepala desa. (Hafit)