Dari tahun ke tahun jumlah penderita HIV-AIDS, semakin banyak. Bahkan, saat ini penderita HIV-AIDS di Kabupaten Jember tersebar hampir di semua desa di Kabupaten Jember.
Hingga akhir November, jumlah penderita HIV-AIDS di Kabupaten Jember mencapai 1.335 kasus, 400 orang diantaranya meninggal dunia. Bahkan, dari jumlah kasus penderita HIV-AIDS, Kabupaten Jember menempati rangking ketiga di Jawa Timur.
Menurut Kepala Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis, kasus HIV-AIDS di Jember menyerang pelajar, mahasiswa, pengusaha, bahkan ibu rumah tangga. Karena itu, Pemkab Jember dan Pemprov Jatim berusaha melakukan pencegahan dini, dengan membuka outlet-outlet VCT pada 9 hingga 10 titik di Kabupaten Jember.
Sebelumnya, pemeriksaan VCT hanya 3 rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Jember, yakni RSD dr. Soebandi, Rumah Sakit Balung dan Rumah Sakit Kalisat. Saat ini pemeriksaan VCT sudah tersebar di sejumlah puskesmas di Jember, diantaranya Puskesmas Jember Kidul, Rumah Sakit Paru, Puskesmas Kencong, dan Tanggul. Dengan menambah jumlah tempat pemeriksaan, dijarapkan penderita hiv adis bisa terdeteksi sejak dini.
Yumarlis menjelaskan, saat ini yang menjadi prioritas pemeriksaan kesehatan adalah ibu hamil yang rawan tertular akibat perilaku seks bebas sang suami. (Hafit)