Audiotorial “Banjir Hayam Wuruk & Sinergi Lintas SKPD”

newsGuyuran hujan dalam beberapa hari terakhir menimbulkan genangan di jalan Hayam Wuruk. Karena merupakan akses utama, karuan saja kemacetan yang ditimbulkannya menjadi masalah besar. Belum lagi jika dikaitkan dengan proyek pelebaran jalan, persoalan jadi makin rumit. Penyelesaian proyek tersebut bisa dipastikan terganggu. Itu kira-kira sebabnya mengapa wakil ketua DPRD Jember, Pak Ayub, melihat banjir di kawasan itu sulit teratasi jika tidak dilakukan lintas SKPD.

Alasanya, genangan air di sana juga disebabkan dan berasal dari kawasan yang menjadi otoritas Dinas PU Cipta Karya. Kira-kira juga dalam pandangan Pak Ayub, perbaikan gorong-gorong di sisi Jalan Hayam Wuruk tidak bakal menyelesaikan masalah jika penyebab lainnya tidak digarap.

Begitulah, persoalan apapun tidak bisa dilihat secara parsial. Persoalan juga tidak bisa dilihat secara sektoral. Soal kemiskinan umpamanya, sangat bisa jadi persoalan itu saling mengait antara rendahnya tingkat pendidikan hingga daya serap lapangan kerja. Pendek kata, setiap masalah, penyebab dan penyelesaiannya dibedah dan dilihat hanya dengan melibatkan satu variabel.

Maka pertanyaan berikutnya adalah sejauh mana tradisi melihat setiap persoalan secara komprehensif berlangsung di sini..? Sejauh mana pula sinergisitas antar satuan kerja sudah terbangun. Jika tradisi itu belum terbangun dan yang mengedepan justru egoisme sektoral, maka jangan pernah berharap persoalan yang muncul di sini bisa diselesaikan secara komprehensif secara menyeluruh.

Tradisi koordinasi dan komunikasi lintas SKPD sejatinya bukan cuma penting ketika muncul persoalan. Lebih dari itu, koordinasi dan komunikasi antar SKPD bahkan penting sejak tahap perencanaan. Alasannya itu tadi, bahwa setiap persoalan selalu memiliki beberapa variabel. Jika di suatu kawasan tertimpa wabah penyakit endemis, maka persoalannya bisa berkaitan dengan sanitasi dan  kesadaran dan tingkat pemahaman warga dalam berperilaku hidup sehat. Begitu pula, soal jalan di sana ada jaringan penerangan, gorong-gorong, pedisterian hingga rambu lalulintas.

Sekali lagi, harapan Pak Ayub bahwa banjir di jalan Hayam Wuruk bisa diselesaikan dengan melibatkan beberapa satuan kerja, sangat bergantung sejauh mana tradisi sinergisitas antar SKPD di Jember ini terbangun. Kalau belum, maka harapan Pak Ayub akan seperti kata pepatah yang berbunyi “menggantang asap mengukir langit”.

(Aga)  

Comments are closed.