Antrian panjang yang terjadi di sejumlah SPBU di kecamatan Sumberbaru, Tanggul, Bangsalsari, Rambipuji, Mayang, Pakusari dan wilayah kota Jember, diduga karena keterlambatan pengiriman pasokan BBM. Menurut petugas SPBU Pakusari, Sulaiman, SPBU tempat kerjanya ini sudah mengirimkan permintaan pengiriman BBM ke pertamina, senin kemarin.
Namun hingga selasa siang, pasokan BBM belum juga dikirim. Hal yang sama juga terjadi SPBU yang lain, akibatnya atrian panjang mewarnai sejumlah SPBU yang masih memiliki persediaan BBM.
hingga saat ini, pertamina belum memberikan kepastian, kapan pasokan BBM untuk SPBU di Jember dikirimkan.
Antrian panjang di SPBU menyebabkan banyak warga memilih membeli bensin di kios eceran, meski harganya jauh lebih mahal.
Pegawai salah satu dealer mobil di jalan hayamwuruk, Rena Sujono mengaku terpaksa membeli bensin di kios eceran di sekitar Tawangalun, seharga 8 ribu rupiah perliter.
Langkah ini ditempuh, karena dia tidak ingin terlambat masuk kantor, karena antri membeli bensin. Rena berharap pemerintah peka dengan kebutuhan masyarakat, dengan melakukan stabilisasi pasokan BBM. Hafid