Aksi demo tuntut penuntasan kasus dugaan korupsi dana sholawat
Belasan warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Anti Korupsi Jember, menggelar aksi di bundaran DPRD Jember, Senin siang.
Menurut Korlap Aksi, Kholilurrahman, aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terkait dugaan pidana korupsi dana shalawat yang terjadi di kecamatan puger.
Dia menduga dana itu dicairkan kepada kelompok-kelompok pengajian fiktif, yakni kelompok pengajian dan yasinan, KPYT tahun 2014. Padahal kelompok-kelompok tersebut, sudah tidak ada.
Salah satu penerima dalam kelompok itu adalah pemilik bengkel dan tidak memiliki kelompok pengajian. Namun mereka tercatat sebagai penerima serta membuat rekening penerima bantuan.
Mmenurut warga kasian timur tersebut, ternyata bantuan tersebut sudah dicairkan tahun 2014 lalu. Dia berharap, pihak kejaksaan bisa mengusut tuntas kasus tersebut.
Dalam aksinya, pendemo membentangkan sejumlah poster seperti “uang pengajian jangan dibuat jajan, “selamat datang di republik tikus”, dan juga sebuah banner besar berwarna merah dan bergambar tikus bertuliskan “korupsi dana sholawat apa kata umat. Uniknya para pendemo memakai topeng berwajah tikus dan membagikan gelang bertuliskan ‘fight corruption!.
Usai berdemo mereka kemudian melaporkan kasus itu ke kejaksaan negeri jember. Hafid
