Jember Hari Ini – Bupati Jember MZA Djalal berharap Komisi Urusan Tembakau Jember (KUTJ) mampu menjembatani kepentingan petani dan pengusaha, untuk menjamin stabilitas harga tembakau.
Menurut Djalal, memang kondisi petani tembakau saat ini cukup memprihatinkan. Biaya produksi yang mereka keluarkan cukup besar, sementara harga di pasaran tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Dalam waktu dekat, Djalal akan meminta petunjuk kepada Gubernur, untuk menyikapi persoalan ini. Namun, sebelum hal ini dilakukan, untuk sementara waktu Djalal berharap forum KUTJ mampu menjembatani kepentingan petani dengan pengusaha tembakau.
Sebelumnya, puluhan petani tembakau Naos menggelar aksi unjuk rasa di DPRD Jember. Mereka menuntut sikap tegas pemerintah atas perluasan lahan yang dilakukan oleh para eksportir. Para petani menduga tidak terserapnya hasil panen mereka, karena hasil produksi para eksportir melimpah. Padahal, dalam Peraturan Daerah sudah jelas, eksportir hanya diizinkan menanam tembakau maksimal seluas 5 hektar.
Sementara saat dialog interaktif di ruang lobby DPRD Jember, Rabu (25/3/2015) kemarin, Sekretaris 1 KUTJ Jember, Aditya Widodo menyatakan, setiap bulan pihaknya rutin mengundang dan berkoordinasi, baik dengan petani maupun dengan eksportir. Namun, dalam rapat koordinasi tersebut, tidak pernah muncul keluhan tentang anjloknya harga tembakau yang disebabkan adanya perusahaan menanam tembakau lebih dari 5 hektar. (Sigit)