Sekolah Berupaya Hindari Adanya Siswa Konvoi Saat Pengumuman Kelulusan

newsJember Hari Ini – Berbagai upaya dilakukan sejumlah sekolah untuk menyiasati agar tidak terjadi corat-coret seragam dan konvoi saat pengumuman kelulusan. Hal ini merupakan tindak lanjut instruksi Kapolres dan Kepala Dinas Pendidikan Jember beberapa waktu lalu.

Seperti yang dilakukan SMA Negeri 2 Jember, yang mewajibkan siswanya menyumbangkan baju seragam yang sudah tidak terpakai dengan dikoordinir oleh wali kelas masing-masing.
Kepala SMA Negeri 2 Jember, Hariyono, mengatakan, selain diminta mengumpulkan baju seragam yang tidak terpakai, pihak sekolah juga mewajibkan siswa didampingi orang tua masing-masing dan mengenakan pakaian nasional ketika pengumuman kelulusan. Sehingga ketika datang ke sekolah siswa tidak lagi menggunakan baju seragam sekolah.
Hal senada disampaikan Kepala SMP Negeri 7 Jember, Syaiful Bahri. Menurut Syaiful, agar siswa tidak melakukan konvoi dan aksi coret baju, pihaknya akan melaksanakan pengumuman kelulusan bersamaan dengan gelar seni perpisahan. Sehingga tidak ada waktu bagi siswa untuk melakukan konvoi, usai pengumuman kelulusan pertengahan Mei mendatang.
Sementara Kapolres Jember, AKBP Sabilul Alif,  sebelumnya mengancam akan memberikan sangsi tegas kepada siswa yang melakukan konvoi dan corat-coret baju seragam. Sabilul mengatakan, untuk membuktikan dirinya tidak main-main, sedikitnya seribu orang anggota polisi akan diterjunkan untuk melakukan pengamanan. Di setiap pintu gerbang SMA, SMK, dan SMP yang sederajat akan disiagakan 2 orang anggota polisi. Ia berharap pengumuman kelulusan tahun ini tidak ada lagi konvoi dan corat-coret baju. (Hafit)

Comments are closed.