Jember Hari Ini – Sejak bulan Desember 2014 lalu, kampus Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Jember dinonaktifkan oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI)
Rektor IKIP PGRI Jember, Muhammad Fadil Jamali, ketika dikonfirmasi Senin siang membenarkan penonaktifan tersebut. Kata dia, ada dua hal yang menyebabkan IKIP PGRI Jember dinonaktifkan oleh DIKTI. Diantaranya jumlah dosen tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Idealnya satu orang dosen menangani 45 orang mahasiswa, sedangkan di IKIP PGRI Jember satu orang dosen membawahi 300 orang mahasiswa. Selain itu, ada beberapa pelaporan administratif yang terlambat masuk ke DIKTI.
Fadil mengaku dengan kondisi tersebut, pihaknya sudah mulai melakukan perbaikan. Untuk tenaga dosen yang kurang, pihaknya sudah melakukan rekrutmen, kemudian untuk pelaporan yang terlambat, pihaknya sudah memenuhi laporan .
Lebih lanjut Fadil menjelaskan, meski statusnya dinonaktifkan oleh DIKTI, namun hal itu tidak berpengaruh terhadap aktivitas di IKIP PGRI Jember. Sebab, dia yakin dalam waktu dekat status nonaktif itu akan dicabut oleh DIKTI. (Win)