Dalam keadaan sosialisasi dan pemasangan Alat Peraga Kampanye dianggap belum memenuhi harapan, Komisioner KPU, Pak Ahmad Hanafi, optimis partisipasi dalam pilkada Desember nanti akan lebih baik dari pemilu sebelumnya. Pak Ahmad Hanafi bahkan menargetkan partisipasi dalam pilkada nanti bisa lebih dari 70 persen. Lalu Pak Hanafi menjabarkan, selain KPU, sosialisasi pilkada juga dilakukan oleh pasangan calon, tim sukses, dan relawan serta duta KPU. Belum lagi anggota PPK dan PPS yang menurut Pak Ahmad Hanafi juga melakukan sosialisasi langsung saat mendata pemilih.
Sosialisasi pemilu dan Alat Peraga Kampanye memang penting. Tanpa sosialisasi, masyarakat luas tidak tahu dan tidak mengerti, taruh umpamanya, kapan dan di mana pemilu dilaksanakan, siapa calon atau partai peserta pemilu dan bagaimana cara memilihnya. Intensitas sosialisasi juga dianggap berpengaruh dan mempengaruhi tingkat partisipasi. Makin intens sosialisasi, makin tinggi pula tingkat partisipasinya.
Dalam literatur politik, ada dua jenis partisipasi, partisipasi atas dasar mobilisasi dan partisipasi sukarela. Orang pintar menyebut partisipasi sukarela sebagai partisiasi self motion. Jadi, khalayak bisa saja tahu kapan dan di mana pemilu dilaksanakan. Khalayak juga bisa saja tahu dan mengerti bagaimana cara memilih. Tetapi belum tentu mereka yang tahu dan mengerti cara memilih datang dengan sukarela ke bilik suara. Sebab, urusan partisipasi adalah urusan yang juga menyangkut pemahaman tentang pentingnya pemilu. Setidaknya penting buat kelangsungan demokrasi dan penting buat masa depan banyak orang. Lebih dari semua itu, penting untuk menuju kepada keadaan yang lebih baik.
Begitulah, maka urusan partisipasi berarti urusan sejauh mana pemilu yang sudah-sudah terbukti membawa kepada keadaan yang lebih baik. Partisipasi adalah urusan sejauh mana partai dan calon pemimpin menepati janjinya. Nah, akhirnya, memang benar, sosialisasi penting tetapi penyelenggaraan pemilu yang berkualitas dan bermartabat serta pemimpin dan partainya tidak ingat janji, jauh lebih penting untuk mendongkrak partisipasi politik dalam pemilu. (Aga)