
Lembaga yang baru dibentuk Universitas Jember untuk pengembangan bioteknologi ini, menyilangkan jenis IR 46 dengan Golden Rice yang dikembangkan di Korea untuk mendapatkan bibit padi unggul.
Menurut Kepala Divisi Biologi Molekul dan Bioteknologi CDAST, Bambang Sugiharto, padi hasil rekayasa genetika ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan masyarakat di daerah yang seringkali kekurangan vitamin A.
Saat ini produk persilangan ini masih menjalani pengujian, yang dilakukan oleh Komisi Keamanan Hayati. Karena sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005, tentang keamanan hayati produk rekayasa genetik, semua hasil rekayasa genetik harus menjalani pengujian. Jika lolos uji yang dilakukan Komisi keamanan hayati, padi yang mengandung vitamin A ini bisa dikembangkan secara massal. (Fian)