Jember Hari Ini – Seorang siswa SMA Luar Biasa Tunarungu bernama Ulfa Pradina yang tidak bisa mengikuti ujian nasional. Ulfa tidak bisa mengikuti ujian nasional karena rumahnya yang di Gumukmas sangat jauh dari sekolah pelaksana ujian nasional. Sementara orang tuanya tidak bisa mengantar ke sekolah dan tidak tega menitipkan anaknya di asrama sekolah. Total siswa SMA Luar Biasa Tunarungu yang menjalani ujian nasional sebanyak 4 siswa.
Menurut Kepala SMA Luar Biasa Tunarungu, Arida Khoirunnisa, sekolah akan terus mengupayakan agar siswa bisa mengikuti ujian nasional. Sekolah akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menemukan solusi terbaik agar siswa mendapatkan haknya mengikuti ujian nasional. Nantinya sekolah akan berupaya mendatangi rumah siswa dengan membawa lembar ujian nasional. Arida berharap Dinas Pendidikan mengupayakan solusi yang tidak memberatkan siswa karena siswa berkebutuhan khusus kondisi psikologisnya relatif peka.
Sementara siswa SMA Luar Biasa Tunanetra, Kiftiyah Ningsih, mengaku masih ada beberapa soal ujian nasional yang belum diselesaikan, meski waktu pelaksanaan ujian nasional sudah berakhir. Kiftiyah mengaku kesulitan menjawab beberapa soal mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena dia harus membaca lembar braile dengan paragraf panjang. Terkadang dia terpaksa harus dibaca cepat untuk mengatasi terbatasnya waktu. Meski demikian, Kiftiyah optimis bisa lulus ujian nasional. Kiftiyah berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan mengambil konsentrasi ilmu kependidikan.
Data yang dihimpun Prosalina di lapangan, untuk siswa SMA Luar Biasa Tunanetra hanya satu orang dan SMA Tunarungu ada 4 orang siswa yang menjalani ujian nasional. Sementara untuk siswa SMA Luar Biasa Tunadaksa tidak ada yang mengikuti ujian nasional karena tidak ada siswa yang duduk di kelas 3. (Hana)