Jember Hari Ini – Koordinator Lapangan Program Peduli Disabilitas dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Hari Kurniawan, kembali mendesak Pemkab Jember segera mewujudkan Jember sebagai kabupaten inklusi.
Hal ini ditegaskan Hari Kurniawan dalam “Workshop Layanan Dasar yang Inklusif” melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Hotel Aston, Rabu pagi. Pasalnya, kata Koordinator Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak Wilayah Jawa Timur ini, warga difabel seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak setara dalam segala bidang. Baik itu persoalan aksesibilitas, pelayanan public, bahkan perbedaaan perlakuan saat menjalankan ibadah. Dengan sosialisasi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat, diharapkan mereka mengedukasi masyarakat agar memberikan akses bagi para difabel. Kenyataan di lapangan, banyak kaum difabel yang kesulitan menjalankan sholat Jumat atau hadir di pengajian karena tidak diperbolehkan masuk ke dalam masjid. Penolakan itu karena kursi roda yang digunakan para difabel dinilai tidak suci, sehingga tidak boleh masuk ke dalam masjid.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Arjasa, Mustain Billah, berjanji melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi kaum difabel. Mustain akan melakukan sosialisasi kepada takmir masjid agar memberikan kesempatan yang sama bagi kaum difabel untuk menjalankan ibadah. Kedepan diharapkan tidak ada lagi perlakuan masyarakat yang mendiskreditkan kaum difabel. (Hana)