Jember Hari Ini – Selain kasus terorisme, migrasi tenaga kerja merupakan fenomena global yang menjadi isu politik yang menarik. Kasus yang menimpa buruh migran asal Indonesia membutuhkan penanganan serius dari pemerintah.
Hal ini ditegaskan aktivis perempuan Dari Indonesia Untuk Kemanusiaan, Kemala Chandra Kirana, dalam pelatihan fasilitasi kelompok pendamping lokal di Tanoker Ledokombo, Selasa pagi.
Menurut Kemala, wilayah kantung kemiskinan menjadi penyumbang terbesar buruh migran. Mereka tersebar di sejumlah negara diantaranya di Arab Saudi, Hongkong, Taiwan, Malaysia, dan beberapa wilayah lain. Namun, persoalan buruh migran bukan hanya persoalan kebutuhan ekonomi semata, tapi juga menyangkut kebijakan politik suatu daerah.
Kemala berharap masyarakat belajar bersikap kritis terhadap pemerintah, terutama kebijakan terkait penanganan buruh migrant. Apalagi wilayah Ledokombo yang mayoritas warga menjadi buruh migrant. Hingga saat ini menurutnya, upaya pemerintah khususnya Pemkab Jember dalam menangani kasus buruh migran belum maksimal. (Hana)