90 Persen Puskesmas di Jember Belum Dapat Akreditasi dari Kementerian Kesehatan

HAFIDI

Hafidi

Jember Hari Ini – Sebanyak 90 persen puskesmas yang ada di Jember ternyata belum mendapatkan akreditasi dari Kementerian Kesehatan. Jumlah total Puskesmas yang ada di Jember sebanyak 49. Artinya, sekitar 45 puskesmas yang belum mendapatkan akreditasi.

Menurut Ketua Komisi D DPRD Jember, Hafidi, hal itu disebabkan salah satunya karena kurangnya asisten apoteker atau pengelola obat di puskesmas. Hafidi mengaku mendapatkan informasi bahwa asisten apoteker di setiap puskesmas masih lulusan SMA atau SMK. Padahal, standar minimalnya adalah lulusan D3.

Hafidi berjanji akan segera memanggil Dinas Kesehatan untuk meminta klarifikasi dan segera memperbaiki hal tersebut mengingat bupati baru Jember merupakan orang yang ahli dalam bidang kesehatan. Hafidi berharap 5.000 beasiswa juga dapat diberikan kepada asisten apoteker yang ada di setiap puskesmas agar dapat melanjutkan ke jenjang D3. Dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013, akreditasi berfungsi untuk mengukur, memonitoring, dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

Sementara Kepala Bidang Humas Dinas Kesehatan, Yumarlis, saat dikonfirmasi melalui via telepon, membenarkan kondisi 90 persen puskesmas yang belum mendapatkan akreditasi. Yumarlis menjelaskan, tidak hanya permasalahan asisten apoteker, agar mendapatkan akreditasi, melainkan butuh anggaran sekitar Rp 200 juta untuk setiap puskesmas yang digunakan untuk menyiapkan persyaratan yang lain, seperti memberikan pendidikan dan pelatiahan kepada pegawai puskesmas. (Fian)

Comments are closed.