Jember Hari Ini – Kegiatan pemecahan rekor MURI di Stadion Jember Sport Garden (JSG) beberapa waktu lalu dinilai tidak bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jember, Ahmad Bunyamin, pemecahan rekor MURI itu bisa dilakukan oleh siapapun yang berkuasa hanya dengan beradu jumlah penonton. Seharusnya seluruh kegiatan yang digelar Pemkab Jember dikemas yang bisa berdampak secara ekonomi bagi daerah. Ia mencontohkan Banyuwangi yang  menggelar festival seribu gandrung untuk memecahkan rekor MURI dengan nilai tambah berupa pengenalan potensi budaya lokal kepada masyarakat. Di Jember tambahnya, seharusnya bisa membuat festival batik Notohadinegoro, festival kerajinan manik-manik Balung, atau festival kuliner suwar-suwir untuk pemecahan rekor MURI. Dengan menghitung berapa transaksi ekonomi, yang terjadi saat event tersebut.
Bunyamin tidak menampik jika sebagian masyarakat Jember bangga dengan pemecahan rekor MURI itu. Namun dampaknya tidak bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat. (Fath)