Audiotorial “Investasi”

newsMengundang dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor dianggap salah satu  jalan keluar bagi Jember  untuk mengatasi penundaan DAU dan DAK. Kehadiran Investor , menurut Wakil Bupati Jember, Muqit Arief, sangat penting agar pembangunan bisa berlanjut. Selain itu, investasi juga sangat penting bagi ikhtiar perluasan lapangan kerja.

Dalam beberapa hal pak Muqit benar, kehadiran investasi memang penting untuk menjamin kelangsungan perputaran roda ekonomi. Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya investasi  pula yang membuat pemerintah pusat mendorong agar daerah menyediakan insentif berupa kemudahan. Terutama dalam hal perizinan, proses dan prosedur birokrasinya mesti efektif dan efisien.

Ketika kehadiran investasi dianggap penting, lalu pemerintah daerah membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor, hal yang pertama kali harus dipikirkan adalah pemahaman bahwa investor hanya akan hadir jika mereka tidak dihadapkan pada keribetan yang lazimnya membawa konsekuensi munculnya ekonomi biaya tinggi. Orang pintar menyebutnya hight cost economy.

Begitulah, ketika investasi dianggap sebagai faktor penting penggerak roda ekonomi dan pembangunan secara umum, maka pemahaman dan kesdaran pertama yang harus ditanamkan adalah bagaimana membuat investor tertarik dan kerasan. Tertarik bukan hanya pada potensi dan prospek pengembangan potensi dimaksud. Lebih dari itu, investor bisa dipastikan butuh kemudahan. Kebutuhan investor berikutnya adalah kepastian, serta iklim kondusif yang membuat investor kerasan.

Apa yang hendak disampaikan audiotorial kali ini adalah, bahwa kebutuhan investasi itu harus diiringi dengan komitmen seluruh jajaran birokrasi, yakni komitmen yang menyangkut efektifitas dan efisiensi. Investor, selain itu, juga butuh kepastian dan iklim sosial politik yang kondusif. Karena itu, jangan terlalu berharap investor bakal berdatangan kalau komitmen serta sikap mental birokrasinya masih mengarah pada praktek “kalau bisa dipersulit mengapa dipermudah”.

Aspek penting lain yang mesti dipikirkan adalah orientasi kebijakan pembangunan. Kalau orientasinya dititik beratkan  pada pertumbuhan, maka kecenderungan yang terjadi biasanya adalah dikorbankannya pemerataan. Maka persoalan berikutnya adalah menyeiringselaraskan pertumbuhan dan pemerataan.

Begitulah, akhirnya silakan membuka pentu selebar-lebarnya bagi investor, karena kehadiran mereka dirasa penting untuk menggerakkan roda roda ekonomi. Tetapi piranti untuk menyongsong mereka harus disiapkan sejak awal. Piranti peraturan yang memberi kemudahan; piranti untuk menghindari munculnya ekonomi biaya tinggi, piranti untuk menciptakan situasi sosial-politik yang nyaman dan membuat investor kerasan, yang tak kalah pentingnya adalah pemahaman bahwa segala bentuk kemudahan itu bukan berarti pemerintah tunduk pada investor. Begitu tunduknya sampai-sampai pemerntah tidak bisa menentukan arah dan orientasi kebijakan untuk kemasalahatan orang banyak. (Aga)

 

 

Comments are closed.