Jember Hari Ini – Rencana penutupan 10 pabrik gula di Jawa Timur oleh Kementerian BUMN diprediksi sebagai upaya untuk melegalkan impor gula.
Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil, menilai penutupan pabrik gula itu akan mematikan petani tebu dan berdampak menurunnya produksi gula nasional. Oleh sebab itu, ia akan klarifikasi kepada Kementerian BUMN terkait penutupan 10 pabrik gula tersebut. Sebab, dengan penutupan itu biaya yang dikeluarkan petani semakin tinggi karena harus mencari pabrik gula di daerah lain. Alasan penutupan pabrik gula itu juga dianggap tidak efisien dan sangat tidak masuk akal karena ada pabrik gula baru yang lahannya belum jelas dan rendemennya juga tidak lebih bagus. Di sisi yang lain, pemerintah justru memberi izin impor gula mentah (raw sugar) secara besar-besaran kepada sejumlah pabrik gula baru tersebut.
Arum menegaskan, APTRI akan menyikapi serius dengan melakukan berbagai gerakan bersama petani dan karyawan pabrik gula yang ditutup pemerintah. Kesepuluh pabrik gula yang akan ditutup itu diantaranya, PG Panji, PG Olean, PG Wringin Anom, PG Rejosari, PG Purwodadi, PG Toelangan dan PG Watoetoelis. (Fath)