Jember Hari Ini – Jika proyek infrastruktur dilaksanakan pada Perubahan APBD 2016 dinilai rawan resiko hokum karena rekanan tidak bisa menuntaskan dalam waktu yang singkat.
Salah satu pengusaha jasa konstruksi Jember, Eko Hariono, menjelaskan kalau pekerjaan jasa konstruksi berbeda dengan pengadaan barang. Pada proyek konstruksi dibutuhkan waktu yang ideal untuk menghasilkan kualitas yang diharapkan. Mepetnya waktu yang masih berlangsung pembahasan Perubahan APBD 2016, ia pesimis proyek infrastruktur itu bisa dilaksanakan. Apalagi jika proyek itu berbentuk lelang yang prosesnya panjang dan butuh waktu yang cukup, baik bagi pemerintah pemberi proyek maupun rekanan. Oleh sebab itu, Eko berharap pada awal tahun anggaran 2017 mendatang, Pemkab Jember sudah mempersiapkan rencana pembangunan infrastruktur dan proses lelang. Dengan begitu tambahnya, ia yakin pekerjaan infrastruktur pembangunan di Jember bisa selesai tepat waktu dengan kualitas yang sangat memuaskan. (Fath)