Jember Hari Ini – Badan Anggaran DPRD Jember pertanyakan strategi Pemkab untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 sebesar 6,3 persen. Target tersebut tertuang dalam bab satu Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember, Ayub Junaidi, saat pembahasan KUA-PPAS APBD 2017 di gedung DPRD, Selasa pagi. Pertanyaan itu disampaikan DPRD kepada Pemkab karena sepanjang tahun 2016 serapan anggaran Kabupaten Jember sangat rendah dan berimplikasi terhadap mandegnya roda perekonomian masyarakat. Selain itu, selama 10 bulan kepemimpinan Faida-Muqit dianggap masih belum tampak langkah-langkah konkrit pemerintah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Contohnya, bupati belum bisa memberikan jaminan kondusifitas iklim investasi, kepada investor yang bergerak di bidang padat karya.
Hal senada juga disampaikan anggota Badan Anggaran dari Fraksi PKS, Nur Hasan. Menurutnya, perlu ada penjelasan lebih lanjut dari tim anggaran terkait kondisi riil perekonomian masyarakat Jember. Sebab, hal itu sangat berkaitan erat dengan politik anggaran pemerintah daerah. Dengan mengetahui kondisi riil masyarakat, maka dalam pendistribusian anggaran bisa tepat sasaran untuk menunjang perekonomian masyarakat.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten (BAPPEKAB), Edi Budi Susilo, mengatakan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan itu sebagai bentuk optimisme pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Strategi yang nantinya digunakan adalah menyinergikan program-program setiap SKPD dengan 22 janji kerja bupati. (Fian)