Jember Hari Ini – Ariel, bocah 8 tahun penderita Hydrocepalus asal Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari akhirnya meninggal dunia. Hampir 2 tahun lalu, Ariel dijanjikan Calon Bupati Faida untuk diikutkan program operasi gratis namun janji tersebut tidak kunjung terlaksana.
Ibu korban, Muryati, menceritakan, anaknya menderita Hydrocepalus sejak berusia 40 hari. Karena keterbatasan biaya, pengobatan hanya dilakukan di puskesmas setempat. Sekitar 2 tahun lalu, Faida yang kini menjadi Bupati Jember mendatangi rumahnya berjanji memberikan fasilitas operasi gratis untuk anaknya. Namun hingga anaknya meninggal dunia, tidak ada kabar kelanjutannya.
Ariel, kata Muryati, sudah 2 kali dibawa ke salah satu rumah sakit swasta di Jember, namun hanya diperiksa dan disuruh pulang tanpa diberi obat. Padahal, menurut Muryati, anaknya masuk urutan pertama untuk menjalani operasi gratis, namun keluarganya tidak kunjung menerima panggilan pelaksanaan operasi gratis.
Hasyim, salah satu simpatisan Faida yang mengusulkan pengobatan gratis untuk Ariel, mengaku sudah berulangkali mengingatkan Bupati Faida, namun selalu dijanjikan akan segera dilakukan operasi. Hingga Ariel meninggal dunia, janji tersebut tidak pernah dipenuhi. Sebagai simpatisan sekaligus yang mengusulkan operasi gratis, Hasyim mengaku sangat malu kepada keluarga Ariel.
Hingga senin jam 3 sore, Bupati Faida maupun mantan ketua tim pemenangan Faida, Tabroni, tidak berhasil dikonfirmasi. Saat berusaha dihubungi melalui telepon selulernya, namun tidak aktif. (Fath)