Audiotorial “Isu Penculikan”

Perempuan gila yang diduga penculik anak.

Warga sekitar perkebunan PTPN 12 kebun Gumitir ramai-ramai menangkap perempuan yang dicurigai sebagai penculik. Warga lantas membawanya ke Mapolsek setempat untuk diusut kejelasan identitasnya. Singkat cerita, perempuan tadi bukan penculik seperti yang dikhawatirkan warga. Menurut Kapolsek Sempolan, AKP Suryadi Kadir, masyarakat sepertinya terpengaruh  isu penculikan anak untuk diperjualbelikan organ tubuhnya, sehingga ketika melihat sosok yang mencurigakan warga bertindak mengamankannya.

Begitulah, untung peristiwa itu tidak disertai tindakan main hakim sendiri. Warga masih berpikir jernih dengan membawa orang yang dianggap mencurigakan ke aparat berwenang. Maka, sikap seperti itu patut diapresiasi.

Tetapi yang hendak disampaikan di sini adalah, tentang pentingnya penjelasan dari pihak-pihak yang kompeten untuk menenangkan masyarakat. Penjelasan yang memberikan rasa aman. Penjelasan bahwa aparat keamanan dalam keadaan siap menghadapi setiap kemungkinan yang mengusik dan mengancam keamanan serta kenyamanan masyarakat. Sebab, bukan tidak mungkin, dalam situasi tertentu kecemasan, kekhawatiran dan kekalutan berubah menjadi kepanikan. Giliran berikutnya, kepanikan itu melahirkan sikap dan tindakan tak terkendali.

Kecemasan, kekhawatiran da kekalutan itu bisa berubah menjadi kepanikan ketika persoalan yang dihadapi masyarakat bertumpuk. Persoalan yang satu belum selesai  muncul persoalan lain, lalu berkelindan.

Maka, kalau begitu memberikan rasa aman kepada masyarakat, selain memberikan penjelasan dan pemahaman tentang kesiapan aparat keamanan, harus disertai dengan penciptaan situasi yang kondusif. Kondusif secara sosial, politik dan ekonomi.

Secara sosial, kebersamaan dan kepedulian mesti ditingkatkan. Sedang Yang bisa memberikan contoh adalah para petinggi pemerintah, elit politik  dan tokoh masyarakat. Bukan malah menyuguhkan kegaduhan. Kepedulian itu bisa diperlihatkan melalui kebijakan dan program yang bisa mengakselerasi gerakan ekonomi yang dengan cara itu peluang ekonomi masyarakat terbuka lebar.  Kepedulian bahkan bisa diperlihatkan dengan hal kecil seperti mendengar dan menampung aspirasi rakyat.

Secara politik, kelompok elit harus menyuguhkan tontonan berpolitik yang elok. Politik yang berorientasi pada kepentingan orang banyak. Bukan kepentingan pribadi atau golongan.

Lalu, secara ekonomi, penentu kebijakan memberikan fasilitasi dan ruang kepada masyarakat untuk mengembangkan diri secara ekonomi, lewat optimalisasi APBD. Sebab, kata banyak orang APBD adalah instrumen fiskal utama yang bisa mendorong laju ekonomi.

Begitulah memang, kamtibmas dan rasa aman sejauh ini masih diyakini dipengaruhi oleh banyak aspek. Setidaknya aspek sosial, politik dan ekonomi. Kalau ketiga aspek itu, sendiri atau bersama-sama, timpang, maka kekalutan yang muncul. Kalau kalut yang muncul kemudian adalah kepanikan dan kepanikan akan melahirkan sikap serta perilaku tidak terkendali. Nah jawaban dan pilihannya ada di tangan para elit. (Aga)

 

 

Comments are closed.