Jember Hari Ini – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Gerakan Pemuda Ansor Cabang Jember menyerahkan pernyataan sikap sejumlah kyai dan pengasuh pondok pesantren, mendesak bupati melarang kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jember.
Ketua PCNU Jember, Abdullah Syamsul Arifin, mengakui kewenangan menutup organisasi HTI berada di tangan pemerintah pusat. Namun dia menilai HTI sering memanipulasi kegiatannya di Jember untuk kepentingan gerakan khilafah yang diperjuangkan. Menurut Gus A’ab, menolak Hizbut Tahrir Indonesia bukan berarti menolak ajaran Islam karena ajaran Islam bisa diterapkan di Indonesia dengan bingkai NKRI tanpa harus mendirikan khilafah. Agar tidak menimbulkan konflik horizontal, Gus A’ab meminta bupati tegas melarang kegiatan HTI di Jember.
Sementara Bupati Jember, Faida, mengapresiasi pernyataan sikap PCNU dan GP Ansor tersebut. Bupati Faida berjanji segera menindaklanjuti pernyataan sikap PCNU dan GP Ansor dengan forkopimda dan malaporkannya kepada Gubernur Jawa Timur. Terkait pelarangan kegiatan HTI, Bupati Faida menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian sesuai standar keamanan. Bupati Faida berharap masyarakat tidak salah memilih guru agama. (Fath)