Tingginya Silpa Diprediksi Berdampak pada Pelayanan kepada Masyarakat

Jember Hari Ini – Pengamat kebijakan publik, Rachmat Hidayat, menilai tingginya nilai sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) sebesar RP 649 miliar akan berdampak pada pelayanan kepada masyarakat. Bahkan, Rahmat memprediksi tingginya nilai silpa ini berpengaruh besar hingga sisa masa jabatan Bupati Faida.

Hal ini ditegaskan Rachmad, setelah membaca Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan (LPP) APBD. Seharusnya 2 tahun kepemimpinan bupati baru, harus bisa mengubah sistem serta tata kelola pembangunan di Jember. Namun kenyataannya, justru pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat merosot drastis. Bupati tidak bisa menggunakan dalih minimnya penyerapan anggaran karena transisi kepemimpinan daerah dan penyesuaian dengan kebijakan pemerintah pusat. Apalagi, hingga saat ini Bupati Jember belum bisa menjelaskan secara detail, sektor apa saja yang menjadi penyumbang terbesar silpa APBD 2016 lalu. Penyerapan anggaran daerah menjadi tolok ukur pelaksanaan program dan target kerja bupati. Gaya komunikasi politik bupati dengan DPRD menyebabkan pembangunan di Jember tersendat.

Rachmat berharap DPRD Jember lebih teliti dalam mengawal penyerapan APBD dengan terjun langsung ditengah masyarakat. (Fian)

Comments are closed.