Audiotorial “Gizi Buruk”

Ada kabar jumlah penderita gizi buruk Kabupaten Jember menempati urutan teratas di Jawa Timur. Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyebutkan , di Jawa Timur terdapat 6 Kabupaten dengan kasus gizi buruk tertinggi. Tetapi dari 6 Kabupaten itu, Jember menempati urutan paling atas dengan angka 8.035 orang.

Kalau tidak keliru Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jember, meski mengalami kenaikan, masih berada di urutan bawah. Jember menempati urutan 30-an dari 38 Kabupaten/ Kota di Jawa Timur.

Gizi buruk maupun IPM, sama-sama menyangkut kualitas sumber daya manusia.  Data itu bisa saja diperdebatkan. Tetapi kalau,  keduanya memperlihatkan angka yang paralel, agak sulit membatahnya. Karena itu, yang penting bukan memperdebatkannya. Yang  penting adalah mengerahkan segenap tenaga dan pikiran untuk ikhtiar peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Kuncinya terletak pada kemauan politik para penentuk kebijakan.

Para penentu kebijakan hendaknya lebih fokus pada politik anggaran. Politik anggaran yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat tentunya. Serapannya mesti optimal agar pergerakan ekonomi bisa diakselerasi. Distribusi dan alokasinya juga mesti cermat agar anggaran sampai pada sasaran yang tepat.

Saatnya, para penentu kebijakan, Eksekutif dan Legislatif, berseiring. Masing-masing mesti menanggalkan egonya. Sebab, rakyat dengan gizi buruk bukan urusan kalah menang. Rakyat dengan gizi buruk bukan urusan siapa yang paling berkuasa. Rakyat dengan gizi buruk adalah urusan kemanusiaan yang jawabannya tidak bisa ditunda-tunda. Dan, yang paling bertanggungjawab adalah Penentu Kebijakan. (Aga)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments are closed.