Ibu Rumah Tangga dan Pedagang Makanan Kesulitan Dapatkan Garam Beryodium

Stok garam mulai langka dalam 2 minggu ini di berbagai daerah.

Jember Hari Ini – Dua minggu terakhir, sejumlah ibu rumah tangga dan pedagang makanan mengeluhkan kelangkaan garam beryodium. Selain sulit didapatkan, harga garam dapur beryodium tersebut naik hingga 70 persen.

Menurut salah seorang pedagang makanan di Jalan Kartini, Sri Dewi, kelangkaan garam dapur terjadi hampir setengah bulan belakangan. Sri mengaku bertanya kepada sejumlah pedagang di Pasar Tanjung, namun mereka tidak memiliki persediaan garam dapur beryodium. Sri mengaku terpaksa memesan garam kepada salah seorang pedagang dengan harga yang jauh lebih mahal. Sebungkus garam dengan berat 250 gram biasanya seharga Rp 1.500, dijual seharga Rp 2.500. Sri berharap pemerintah memperhatikan kebutuhan rakyat dengan mengontrol ketersediaan stok garam, jangan sampai langka. Sebab masakan apapun tanpa garam rasanya tidak enak dan hambar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Anas Ma’ruf, mengakui pasokan garam ke sejumlah pasar tradisional terkendala. Namun Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus berkomunikasi dengan Disperindag Provinsi dan Kementerian Perdagangan terkait normalisasi pasokan garam. Salah satu penyebab minimnya pasokan garam karena pengiriman bahan baku garam yang diimpor dari India dan Australia terkendala. Namun Anas meminta warga tidak melakukan panic buying karena disperindag terus berupaya melakukan normalisasi pasokan garam. (Fit-Ida)

Comments are closed.