Jember Hari Ini – Tingginya angka kasus gizi buruk di Jember karena buruknya penanganan warga miskin penderita gizi buruk oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial. Hal ini terungkap saat rapat dengar pendapat Komisi D DPRD Jember bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, Rabu siang.
Kepala Dinas Kesehatan Jember, Siti Nurul Qomariyah, mengakui jumlah kasus balita kurang gizi di Jember mencapai 7.789 kasus yang meliputi balita gizi buruk dan kurang gizi. Kekurangan gizi itu karena suplai makanan bergizi kepada anak masih kurang sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kecerdasan anak. Nurul Qomariyah mengaku sudah melakukan sejumlah langkah penanganan kasus gizi buruk dengan berbagai kegiatan penyuluhan dan menyadarkan masyarakat, serta memberikan terapi maupun tambahan makanan pemulihan.
Sementara Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Jember, Setimbang, mengaku belum memiliki data berapa jumlah balita penderita gizi buruk dari keluarga miskin. Selama ini, menurutnya belum ada laporan dari pendamping desa terkait kasus gizi buruk tersebut.
Sekretaris Komisi D DRPD Jember, Nur Hasan, mengaku heran tidak adanya laporan tentang gizi buruk. Padahal, mayoritas balita penderita gizi buruk berasal dari warga miskin yang tercover Program Keluarga Harapan (PKH). Nur Hasan khawatir, kasus gizi buruk di Jember akan terus bertambah karena belum tuntasnya penanganan warga miskin di Jember. (Fath)