Jember Hari Ini – Mayoritas Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitar kampus menolak disuruh pindah.
Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima di kampus, Harsono, menjelaskan, mayoritas Pedagang Kaki Lima yang berjualan di sekitar kampus khawatir jika pindah lokasi berjualan akan berdampak pada pendapatan. Ada 500 Pedagang Kaki Lima tergabung dalam paguyuban di pedagang kaki lima kampus. Mereka sebagian besar warga Jember.
Menurut Harsono, jika Pedagang Kaki Lima tidak boleh berjualan di sekitar kampus, akan menambah angka pengangguran di Kabupaten Jember. Harsono justru meminta Bupati dan Wakil Bupati Jember menepati janji mengundang paguyuban Pedagang Kaki Lima kampus sehingga bisa mendapatkan solusi terbaik untuk mencegah terjadinya konflik. Pemkab Jember seharusnya melakukan sosialiasi sebelum menertibkan Pedagang Kaki Lima.
Diberitakan sebelumnya, penertiban Pedagang Kaki Lima ini dilakukan karena Pemkab akan membangun trotoar dan saluran air di Jalan Jawa, Jalan Kalimantan dan Jalan Mastrib. (Fian)