Jember Hari Ini – Pemkab Jember dinilai sering menggunakan istilah efisiensi anggaran, padahal sesungguhnya tidak mampu merealisasikan anggaran sesuai rencana.
Anggota Badan Anggaran DPRD Jember, Yudi Hartono, menilai alasan tersebut menyesatkan pemahaman publik. Dalam rapat Badan Anggaran DPRD dengan Tim Anggaran Pemkab Jember, Kamis siang, politisi Partai Golkar itu menemukan adanya beberapa rencana kerja yang tidak mampu dilaksanakan sehingga dalam Perubahan APBD 2017 dikurangi atau dipindahkan dengan alasan efisiensi. Padahal, menurutnya, efisiensi itu terjadi jika program kerja berjalan tetapi anggarannya tidak terpakai seluruhnya. Jika program kerjanya sama sekali tidak terlaksana, berarti bukan lagi efisiensi melainkan kegagalan.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkab Jember, Ruslan Abdul Ghani, menyebutkan yang dimaksud efisiensi karena ada kelebihan anggaran pada awal APBD yang tidak terserap, kemudian dilakukan pengurangan pada Perubahan APBD 2017. Namun, setelah diberikan pemahaman dengan beberapa contoh program kerja, Ruslan akhirnya memahami tentang makna efisiensi tersebut. (Fathul)