Jember hari Ini – Harapan menjadikan Bandara Notohadinegoro Jember sebagai embarkasi haji antara, dinilai tidak ada nilai ekonomisnya karena hanya digunakan saat musim haji.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Dirjen Perhubungan Udara yang disampaikan Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, Ahmad Hadinuddin. Agar pengembangan Bandara Notohadinegoro bernilai ekonomis selain digunakan untuk embarkasi haji antara, juga harus digunakan untuk keperluan komersil seperti bandara yang lain. Masalahnya, kata politisi Partai Gerindra itu, Dirjen Perhubungan juga berpikir jika keberadaan Bandara Notohadinegoro Jember tumpang tindih dengan Bandara Banyuwangi. Saat ini, Bandara Banyuwangi sudah membuka jalur penerbangan ke beberapa kota, termasuk untuk tujuan Jakarta yang target penumpang juga berasal dari Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
Diberitakan sebelumnya, penganggaran pengembangan Bandara Notohadinegoro oleh pemerintah pusat yang dijanjikan Presiden Joko Widodo terkendala pembebasan lahan milik PTPN 12 dan lahan milik masyarakat yang menjadi kewajiban pemerintah daerah. (Fathul)