Ratusan Anak Usia Sekolah Bekerja di Sektor Tanaman Tembakau

Workshop tentang penghapusan pekerja anak oleh LSM STAPA.

Jember Hari Ini – LSM STAPA mendapati ratusan anak terlibat sebagai pekerja anak di sektor tanaman tembakau. Data tahun 2016, 408 anak di 8 sekolah yang mengisi kuisioner menyatakan pernah terlibat di pekerjaan pertembakauan. Sedang tahun 2017, turun menjadi 107 anak saja. Ratusan anak tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, diantaranya Kecamatan Mayang, Pakusari, Kalisat, Ledokombo, dan Sukowono.

Hal itu dikemukakan Manajer Program STAPA Center, Farida Hanum, usai mengisi workshop membangun komitmen daerah untuk menghapus pekerja anak di area tembakau, Selasa siang. Farida menjelaskan, ratusan anak yang menjadi temuan STAPA adalah sampel penelitian sehingga  ada kemungkinan jumlahnya lebih dari temuan tersebut. Hasil penelitian menyebutkan, anak-anak terlibat sebagai pekerja anak karena suruhan orang tua yang menjadi pekerja di lahan tembakau. Bahkan pada saat panen, ada kalanya anak-anak diminta untuk libur dari sekolah dan ikut membantu bekerja di kebun.

Farida menambahkan, harus ada peran banyak pihak untuk menyadarkan orang tua, mempekerjakan anak adalah  pelanggaran terhadap undang-undang. Dalam aturan, anak usia dibawah 18 tahun tidak diperbolehkan bekerja khususnya pekerjaan yang berat dan berbahaya. Selain itu, Farida menegaskan harus ada peran Pemkab sebagai pihak yang mampu mengintervensi agar industri industri tidak mempekerjakan anak. Pemkab hendaknya juga segera membuat program penyadaran masyarakat.

Sementara di tempat terpisah, Wakil Bupati Jember, Abdul Muqit Arief, mengatakan juga pernah menemukan pekerja anak di sektor tanaman tembakau. Sayangnya, muqit arief mengaku belum bisa memastikan kapan Jember akan bebas dari pekerja anak, meski pemerintah pusat sudah menargetkan tidak lagi pekerja anak di tahun 2022. Muqit berharap peran serta pemuka agama dan tokoh dalam sosialisasi bahwa anak-anak dibawah 18 tahun harus fokus menjalankan sekolah, bukan membantu orang tua untuk bekerja. Apalagi di sektor pekerjaan yang berat dan berbahaya. (Fian)

Comments are closed.