Audiotorial “APBD dan Kompromi”

Ada kabar yang setidaknya bisa diduga melegakan banyak pihak. Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemkab Jember bersepakat merealokasikan APBD 2018 menjadi lebih berpihak pada kepentingan masyarakat. Keduanya mencapai kata sepakat antara lain menambah anggaran Dinas PU Bina Marga, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian serta GTT PTT.

Kabar yang lain, hasil evaluasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga sudah turun. isinya, Pemkab Jember diminta memenuhi usulan DPRD yang juga menyangkut distribusi dan alokasi anggaran. Maka, jika Pemkab Jember mematuhi dan melaksanakan hasil evaluasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ceritanya menjadi genap. Semua pihak bakal hepi. Pemkab happy, wakil rakyat happy, rakyat juga happy.

Begitulah, maka harapannya adalah kompromi dan kesepakatan itu merupakan tanda dimulainya babak baru. Babak baru  yang disertai pencerahan terhadap pemahaman bahwa asal muasal definisi politik adalah kebaikan bersama. Politik memang lekat dengan kekuasaan, karena tanpa kekuasaan penentu kebijakan tidak memiliki otoritas menjalankan kesepakatan untuk kebaikan bersama.

Harapan lain yang tak kalah pentingnya adalah, bahwa kesepakatan dan kompromi itu yang sekarang tercapai menjadi preseden atau awalan bagi proses pembahasan ABPD selanjutnya. Menjadi awalan juga bagi terbangunnya komunikasi politik yang selama in terkesan buntu. Menjadi awalan bagi kesadaran dan pemahaman bahwa urusan penyelenggaraan pemerintahan adalah urusan yang harus didekati sebagai sebuah sistem. Satu sama lain saling berkorelasi, berinterelasi, berindependensi. Eksekutif, Legislatif serta pemangku kepentingan yang lain tidak bisa berdiri dan berjalan sendiri.

Akhirnya, kompromi dan kesepakatan yang tercapai sekarang bukan karena teguran Presiden yang ditindaklanjuti dengan turunnya Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas). Kesepakatan dan kompromi itu tercapai juga bukan karena hasil evaluasi Pemerintah Provinsi jawa Timur merekomendasikan agar Pemkab Jember memenuhi usulan DPRD. Kesepakatan dan kompromi itu tercapai semata-mata karena  proses panjang pembelajaran yang akhirnya sampai pada pemahaman bahwa pengertian politik adalah kebaikan bersama. (Aga)

Comments are closed.