Jember Hari Ini – Pendiri Yayasan Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah STDI, Ali Musri, akhirnya angkat bicara soal rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tolak Penjajahan Ideologi Bangsa (Topi Bangsa), Jumat (3/7/2018) besok.
Ali Musri membantah tudingan lembaganya memicu konflik di tengah masyarakat. Ali Musri tidak mempermasalahkan aksi unjuk rasa yang rencananya digelar Jumat besok. Sebab penyampaian aspirasi dilindungi oleh undang-undang. Namun dia menilai alasan yang menjadi dasar aksi unjuk rasa tersebut kurang pas. Ali menegaskan, buletin Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah tidak pernah menuduh masyarakat yang merayakan maulid Nabi Muhammad termasuk golongan zindiq. Tulisan dalam buletin tersebut hanya menceritakan sejarah dimulainya perayaan maulid Nabi Muhammad dilakukan oleh kaum zindiq sesuai dengan isi dalam kitab bidaiyah wal inayah. Selain itu, di dalam buletin Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah juga tidak ada tuduhan ataupun menyamakan kyai dengan dukun atau peramal.
Ali menambahkan, saat dirinya diminta berceramah atau menjadi narasumber di luar kampus, dia tidak pernah membahas perbedaan-perbedaan yang bisa menimbulkan perpecahan umat muslim. Kajian-kajian ilmiah hanya dilakukan di dalam kampus bersama mahasiswa. (Fian)